efek kupu-kupu terbang

Jumat, 28 November 2014

media koneksi jaringan komputer



MEDIA KONEKSI JARINGAN KOMPUTER
MEDIA KONEKSI JARINGAN KOMPUTER

A.   Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan. Jaringan komputer wireline bekerja bekerja dengan menggunakan kabel-kabel sebagai penghubung antar komputer. Kabel yang dapat digunakan adalah kabel coaxial, twisted pair dan serat optik. Pada setiap komputer harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut dengan NIC (Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan kabel yang biasanya digunakan pada area yang kecil misalnya satu ruangan dan gedung. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan memiliki MAC Address atau IP Address (Internet Protocol, merupakan alamat penomoran komputer, maksimal 255) yang berbeda-beda.
Keunggulan dari jaringan wireline adalah:
·         Transmisi data 10 s.d. 100 Mbps
·         Delay atau waktu koneksi antarkomputer cepat
·         Transmisi data berjalan dengan lancar
·         Biaya peralatan terjangkau
Kelemahan dari jaringan wireline adalah :
·         Penggunaan terbatas pada tempat yang terjangkau kabel
·         Waktu untuk instalasi lama
·         Membutuhkan tempat dan lokasi jaringan yang permanen
·         Membutuhkan biaya perawatan rutin
·         Sulit untuk berpindah tempat




B.   Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)

Seiring dengan kecanggihan teknologi informasi, untuk membangun sebuah jaringan komputer dapat dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel).Untuk pengganti kabel sebagai penghubung dapat digunakan gelombang radio (radio frequency), sinar inframerah (infrared), bluetooth, dan melalui gelombang mikro (microwave).Komputer mobile, seperti notebook dan PDA (personal digital assistant) merupakan komputer yang dapat digunakan pada jaringan nirkabel.
Keunggulan / keuntungan jaringan nirkabel:
·         Mobilitas (Jaringan nirkabel menyediakan pengaksesan secara real-time kepada pengguna jaringan dimana saja selama berada dalam batas aksesnya.)
·         Kecepatan Instalasi (Proses instalasi jaringan ini relatif lebih cepat dan mudah karena tidak membutuhkan kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.)
·         Fleksibilitas tempat (Jaringan nirkabel atau wireless sangat fleksible terhadap tempat, berbeda dengan jaringan kabel yang tidak mungkin untuk dipasang tanpa kabel)
·         Pengurangan anggaran biaya (Bila terjadi perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun investasi awal pada jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel. Biaya instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel dan biaya pemeliharaannyapun lebih murah.)
·         Konfigurasi jangkauan (Konfigurasi jaringan dapat diubah dari jaringan peer–to-peer untuk jumlah pengguna yang sedikit menjadi jaringan infrastruktur yang lebih banyak.)
Kelemahan dari jaringan nirkabel adalah:
·         Transmisi data hanya 1-2 Mbps yang jumlahnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
·         Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lainnya.
·         Biaya peralatan mahal
·         Adanya delay atau waktu koneksi yang besar
·         Adanya masalah propagasi radio, seperti terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi
·         Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)
·         Keamanan data atau kerahasiaan data kurang terjamin
·         Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda yang menghalangi sinyal.
Pembangunan jaringan nirkabel pada area kecil sangat sederhana, kita hanya membutuhkan satu buah wireless access point sebagai hotspot dan wireless card adapter yang dipasang pada setiap komputer. Untuk jaringan nirkabel yang lebih luas dapat menggunakan microwave (gelombang mikro) yang dihubungkan dengan satelit. Gelombang mikro dapat mencapai jarak yang jauh dan luas. Jaringan ini memerlukan biaya yang agak mahal.


C. Jaringan Modem

Modem merupakan media elektronik untuk menghubungkan komputer dengan jaringan internet. Modem bekerja menggunakan sinyal digital yang diterjemahkan menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan dan sebaliknya, menerjemahkan sinyal analog menjadi sinyal digital.
Berdasarkan teknologinya, modem dibedakan menjadi:
·         Modem Dial-Up (Modem telepon)
·         Cable Modem
·         Model DSL
Modem Telepon
Modem telepon bekerja dengan menggunakan jaringan wireline yaitu kabel telepon. Pemasangan pada modem dial-up ini prosesnya lebih mudah dan biaya lebih murah – harus menghubungi ISP (internet service provider). Jenis modem ini yang beredar terdiri dari model internal dan model eksternal. Modem internal dipasang pada slot ekspansi mainboard, dan model eksternal dipasang pada komputer dengan menggunakan kabel data serial atau kabel data USB.
Contoh ISP : Telkomnet (telkomnet@instan), IndosatNet, WasantaraNet, GrahamediaNet, dan CBNet.
Cable Modem
Cable modem memiliki cara kerja yang menyerupai cara kerja Network Interface Card (NIC) atau kartu ethernet yang dipasang pada komputer untuk LAN. Proses kerja dari cable modem adalah memisahkan sinyal dari TV kabel menjadi dua yaitu sinyal untuk televisi dan sinyal data yang dihubungkan ke cable modem. Kemudian, cable modem dihubungkan dengan kartu jaringan (Network Interface Card) yang terdapat dalam PC. Kecepatan data downstream (sinyal masuk) rata-rata berkisat antara 4-56 Mbps. Sedangan kecepatan upstream (sinyal keluar) berkisar antara 256 Kbps hingga Mbps.Telkom Speedy (Modem DSL)
Contoh : Untuk mendownload file sebesar 10 MB, pada beberapa modem idealnya dapat dilihat seperti tabel berikut :
Tipe Modem
Kecepatan Modem
Waktu Transfer
Modem Dial Up
Modem Dial Up
Modem Dial Up
Modem ISDN
Cable Modem
Cable Modem
14.400 bps
28.800 bps
56.000 bps
128.000 bps
4 Mbps
10 Mbps
1,5 jam
46 menit
24 menit
10 menit
20 detik
8 detik



Selain kecepatan transfer seperti tabel diatas, pada kenyataannya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
·         Kecepatan processor dan memori komputer
·         Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet
·         Kepadatan lalu-lintas internet yang melalui backbone internet dari penyedia jasa internet
·         Kemampuan dan kecepatan dari server
·         Jumlah pengguna yang mengakses suatu server secara bersamaan
Modem DSL
Saat ini DSL (Digital Subscribser Line) merupakan pesaing utama cable modem. Teknologi untuk modem DSL yang baru tersedia adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) . Tapi di Indonesia belum semua daerah terjangkau oleh teknologi DSL. ADSL menggunakan jaringan kabel telepon yang sudah diupgrade atau memiliki enhancement tertentu. ADSL tidak membutuhkan saluran telepon kedua tetapi membutuhkan splitter untuk pembagian antara modem dengan telepon. Kecepatan ADSL tidak terlalu jauh berbeda dengan kabel modem, dimana kecepatan downstream (data masuk) maksimum 1,5 Mbps dan kecepatan upstream (data keluar) berkisar antara 64 Kbps.




D. Jaringan Dengan Satelit

Cara Kerja Satelit :
Cara kerja satelit secara sistem konvensional yaitu dengan mengirimkan sinyal dari komputer dan direlay oleh satelit tanpa dilakukan pemrosesan dalam satelit.
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah :
·         Satelit Bumi => digunakan untuk mengirim dan menerima data.
·         Satelit (transponder)
·         Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan memperhatikan komponen yaitu satelit menerima sinyal dari satelit bumi (up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link).
Jangkauan frekuensi satelit adalah:
·         4-6 giga hertz disebut dengan C-Band
·         12-14 giga hertz disebut dengan Ku-Band
·         20 giga hertz
Kelemahan jaringan satelit adalah transmisi sangat mudah ditangkap karena berjalan melalui udara terbuka.
Jaringan telekomunikasi menggunakan satelit sangat tepat untuk menjangkau wilayah yang sulit dicapai oleh jaringan kabel maupun jaringan wireless konvensional. Selain itu, komunikasi satelit dapat dipilih untuk menjangkau area geografis yang lebih luas. Salah satu contoh jaringan telekomunikasi menggunakan satelit adalah VSAT. Komunikasi dengan VSAT terjamin keamanannya dan cepat. Sistem ini jauh lebih sulit disadap dibanding dengan komunikasi radio maupun komunikasi menggunakan kabel.
Keuntungan pemakaian VSAT adalah:
·         Kecepatan transfernya tinggi
·         Jaringan akses langsung ke router ISP dengan keandalan mendekati 100%.
·         Sistem VSAT banyak diterapkan pada mesin-mesin ATM (Automatic Teller Machine), televisi berlangganan, dan telepon satelit.



 Skema Jaringan VSAT


Satelit sebagai jaringan internet dan multimedia memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
·         Jangkauan yang luas antarbenua
·         Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi
·         Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat
Sedangkan beberapa kekurangannya, yaitu:
·         Keamanan data kurang terjamin
·         Peralatan yang sangat mahal

https://cakholiq.wordpress.com/  
 
http://smkn2kudus.sch.id 

DHCP



Pengertian DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik kepada client. Server yang melakukan tugas memberikan IP address kepada client disebut dengan DHCP server, sedangkan komputer yang menerima IP address secara dinamik dari DHCP server disebut client.


Sebelum memulai tugasnya membagikan IP address kepada client, sebelumnya 
DHCP server terlebih dahulu harus memiliki sekumpulan IP address yang akan dibagikan kepada client, kumpulan IP address yang dimiliki oleh DHCP server untuk didistribusikan kepada client ini disebut dengan DHCP pool. Sebuah DHCP pool memiliki masa waktu sewa atau masa waktu pakai yang disebut dengan lease. Sehingga client diharuskan mengajukan permintaan IP address kembali kepada DHCP server begitu masa sewa IP address yang didapat sebelumnya sudah habis. Jika IP address yang digunakan sebelumnya belum terpakai oleh client lain maka client tersebut akan mendapatkan IP address baru yang sama dengan sebelumnya, tetapi jika IP address tersebut sudah terpakai oleh client lain maka DHCP server akan memberikan IP address baru kepada client sesuai dengan DHCP pool yang ada.

Fungsi DHCP

  • DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer
  • DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
  • DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer
  • DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar komputer

 

 

Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.                     

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DHCP

Kelebihan
1.Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP
menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
2.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client
yang lain.
3.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
tertentu dari server.
4.Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5 Mencegah terjadinya IP conflict.

Kekurangan:
• Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati
maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

Metode dalam konfigurasi DHCP ada dua,diantaranya:
1. Konfigurasi dengan range secara random otomatis IP.Pemberian IP address
kepada client secara random dan dapat berubah-ubah namun masih dalam range IP address yang ditentukan.
2. Konfigurasi dengan Fixed alamat IP address.Pemberian IP address yang sifatnya tetap value pada client yang memerlukan data MAC address.